Poros Indonesia, Wajo – Aksi usaha penipuan digital kembali terjadi. Para orang tua siswa beberapa sekolah di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menjadi sasaran percobaan penipuan.
Asrikal, S.Sos, Operator Dapodik SMAN 12 Wajo yang di Kelurahan Ballere, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dicatut namanya oleh penipu yang mencoba menghubungi beberapa orang tua siswa.
Asrikal Saat Konfirmasi akhir pekan ini membantah keras jika dirinya yang menelepon orang tua siswa.
Dalam berbagai video yang beredar, seorang penelepon menghubungi orang tua siswa yang mengaku sebagai Asrikal, guru SMAN 12 Wajo.
Penelepon tersebut menyebut putra-putri orang yang ditelepon menerima beasiswa dan meminta orang tua siswa segera menghubungi Kepala UPT SMAN 12 Wajo Drs. Muhammad Tang, M.M.
“Adamikah nomornya Pak Muhammad Tang ta ambil?,” kata si Penelepon dengan bahasa Indonesia dialek Sulawesi Selatan bercampur bahasa Bugis. “Nanti saya kirim nomornya lewat SMS, silahkan hubungi nanti,” kata si Penelepon.
Muhammad Tang, Kepala UPT SMAN 12 Wajo yang dikonfirmasi menegaskan jika itu adalah penipuan. “Kami pihak SMAN 12 Wajo tidak pernah melakukan hal itu. Mohon jangan diladeni,” ujar Muhammad Tang sembari menyesalkan peristiwa ini.
Asrikal yang namanya digunakan namanya dalam upaya penipuan ini merasa dirugikan.
“Harapan saya orang tua siswa tidak mudah percaya jika mendapatkan info dari pihak siapa pun jika berhubungan dengan uang tanpa mengonfirmasi terlebih dahulu,” kata Asrikal yang tinggal di Longka, Desa Inrello ini.
“Zaman sekarang ada banyak modus penipuan berbasis telepon seluler!,” tuturnya.
Muhammad Tang mengimbau semua pihak agar meningkatkan literasi penggunaan gawai agar dapat terhindar dari upaya penipuan dalam berbagai modusnya.
Asrikal melanjutkan bahwa saat pelaku sedang melancarkan aksinya dengan menelepon banyak siswa, bahkan orang tua siswa, dirinya masih berada di Sekolah.
Media ini tidak dapat mengonfirmasi perihal kabar yang beredar adanya korban dari upaya penipuan ini.
“Untungnya ada beberapa siswa langsung melapor bahwa ada yang menelepon atas nama saya, padahal pihak Sekolah tidak pernah memberi beasiswa berbasis transfer melainkan beasiswa langsung masuk ke rekening siswa yang berbentuk tabungan pelajar bukan rekening orang tua,” tutup Asrikal.
( Laporan abd wahab dari
Biro Wajo. )