DAERAH

Bupati Bangka Mulkan SH., MH resmikan Balai Adat Laboeh Oesang desa Labuh Air Pandan

Sungailiat, Poros Indonesia – Acara peresmian balai adat laboeh Oesang desa labuh Air pandan kecamatan Mendo barat kabupaten Bangka, dilakukan Bupati Bangka Mulkan SH., MH. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia Bangka Belitung, Dato Pangeran Sardi Boman MM. Wakil Ketua Majelis Tinggi Peradaban Pangkalpinang Dato Radindo Drs. Mulyono, Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Indonesia Bangka Belitung, Dato Dela, S.Pd, Lembaga Adat Melayu kabupaten Bangka diwakili bapak Wahar Saksono,  Ketua tim penggerak PKK kabupaten Bangka, Ibu Yusmiati Mulkan, Kapolres, Kajari, Dandim 04.13 Bangka, Ketua Adat Mapur ataupun Air Abik yaitu Abang Kita bapak Gidoi, para kepala OPD di lingkungan Pemkab Bangka, Direktur PDAM Tirta Bangka bapak Suhendra beserta ibu, Dekan Fakultas Hukum UBB, Ibu Derita Prapti Rahayu, SH, MH.

Saya ucapkam terima kasih atas bimbingannya terutama di desa Labu Air Pandan, kepada camat Mendo Barat beserta jajaran, pak Sekcam beserta jajaran, Kapolsek Mendo Barat, Danramil Mendo Barat atau yang mewakili, Babinsa, Bhabinsa/ kamtibmas desa Labu Air Pandan, Kades bapak Badar beserta perangkat desa, bapak Ahmadi Sofyan, Sanggar Bujang Betuah, Lembaga Adat Kenanga, Tim Pembinaan UBB pak Irwan beserta rekan-rekan yang telah member sumbangsih pikiran dan tenaga sehingga terbentuklah rumah adat Labu Usang ini atas dukungan dari UBB.

Bagaimana kita menjadi gerbang keadilan dan memberi kontribusi yang nyata di masyarakat Bangka Belitung pada umumnya, dan kabupaten Bangka pada khususnya.

” Tentunya kami atas nama pemerintah daerah kabupaten Bangka dan juga sebagai kepala daerah mengucapkan terima kasih kepada desa Labu Air Pandan beserta masyarakat dan para pengurus terutama Balai Adat Labu Usang yang sampai hari ini telah bersedia terutama untuk diresmikan. Memang rencana sudah jauh hari sebelum bulan puasa. Kita ini bukan hanya ngomong saja tetapi kita buktikan bahwa itu kerja keras kita bersama, ujarnya.

BACA JUGA :   Polisi bersama warga dusun Tambang Enam Jebus evakuasi mayat di bawah jembatan

Terima kasih kepada semua pihak, terutama UBB beserta tim yang telah bekerja keras memberi bimbingan kepada Dldesa Labu Air Padan, mungkin desa yang terpencil tetapi memiliki suatu nilai sejarah yang cukup banyak. Dan inilah harus kita gali bersama, yang harus kita lestarikan bersama terhadap kebudayaan atau kearifan lokal yang kita miliki. Pak Wahar menyampaikan kita budaya melayu, budaya melayu ini banyak sejarah yang ditinggalkan, kata Mulkan.

Bukan hanya di Air Abik atau Pejem yang selalu kita lakukan Nujuh Jerami dengan nama tempatnya Memarong. Kami hampir setiap tahun bahkan kemarin walaupun covid-19 tetap kita laksanakan, tetapi sejarah tetap harus kita pertahankan, jangan sampai hilang, jangan sampai regenerasi ke depan tidak tahu, terangnya.

” Dari 62 desa ini sebenarnya kita memiliki semua, tetapi bertahap menggali potensi budaya ini tugas harus membuat suatu inovasi, seperti pak Ahmadi ini, walaupun umur muda tetapi untuk sejarah paham karena menulis sejarah. Jadi tahu sejarah yang ada di kabupaten Bangka ini, ungkapnya.

Sekali lagi kami atas nama pemerintah daerah kabupaten Bangka mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung semua kegiatan dan terima kasih kepada pak Kades, UBB, Ibu Dekan yang telah memberi kontribusi secara langsung kepada masyarakat kami di kabupaten Bangka ini.

” Dan terima kasih kepada Forkopimda kita, Babin, Bhabinsa yang telah memberi supporting kepada semua masyarakat atas kegiatan, sehingga kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan aman. Sehingga tidak ada hambatan bagi masyarakat kita untuk memberi aspirasi masyarakat atau masalah di desa. Dan juga ada pendamping desa, baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Ini harus kita betul-betul jaga bersama, kekompakan dan kebersamaan terang, Mulkan.

BACA JUGA :   DPC Gerindra Kota Bandung Targetkan Menang dan Prabowo menjadi Presiden di Pemilu Legislatif 2024.

Tanpa kekompakan dan kebersamaan tidak bisa dilaksanakan kegiatan. Seperti kegiatan ini dari semua lembaga adat kita saling bergotong royong mendukung Balai Adat di Labu Usang ini. Dan kami titip pesan kepada pak Kades, kita bukan hanya membuat, tetapi bagaimana kita merawat terhadap apa yang kita bangun. Ini masih polos, mungkin diberi pernak-perniknya. Karena kabupaten Bangka ini terkenal dengan sepintu sedulangnya.

” Jadi nanti pak Kades buat bentuk dulang, harap di dukung bu Wira ke pak Kadesnya, buat dulang-dulang di depan ini sebagai ciri khas kita, karena para wisatawan kita kalau terlalu polos, tidak ada yang antik-antik mereka agak bosan. Nanti ke depan kalau ada kegiatan kita boyong lah satu orang barat, kita viralkan.

Jadi seperti kegiatan ini kalau ada tadi dan kita datangkan biar terekspos kemana-mana, karena di daerah lain seperti itu. Ini bisa dipikirkan sebagai daya tarik wisata kita seperti Memarong dan seperti ini. Dan ini juga harus dishare kemana-mana, perlu dipelitur biar tidak cepat rusak karena kualitas kayu kita bukan kayu tua tetapi kayu muda. Dengan mengucapkan bismillah Balai Adat Labu Usang desa Labu Air Pandan saya nyatakan dapat digunakan, pungksnya. (Imron)

Shares

BACA JUGA

Mustarin, SE Paparkan Pandangan Fraksi PKB Tentang Perubahan APBD Kabupaten Wajo 2022

Ade Darmansyah