DAERAH

Lagi-lagi penambang rakyat ditertipkan yang mengaku pemilik IUP

Poros Indonesia, Bangka – Lagi-lagi penambang rakyat ditertibkan PT. Timah pemilik IUP.

Forum P3KD buat kajian dan solusi. Tangisan dan teriakan penambang rakyat yang bekeja di IUP. PT.Timah akibat ditertibkan oleh pengamanan PT. Timah bersama pihak kepolisian bukan suatu solusi.

Hal tersebut dikatakan Gustari selaku ketua Forum Pemerhati Pertambangan Perkebunan dan Kehutanan daerah kabupaten Bangka saat di minta tanggapan nya oleh awak media, ( 29 /6/2022).

Ia mengatakan, penambangan ilegal yang dilakukan masyarakat seharusnya mendapat pembinaan dan pengawasan dari pemilik IUP dengan membuat perjanjian kesepakatan saling menguntungkan.

Namun jangan dimanfaatkan kesalahan mereka, karena kerja dalam IUP sehingga terjadi penekanan harga bijih timah, seharusnya ada kesepakatan harga timah antara penambang rakyat dengan pemilik IUP dengan prinsip hati nurani, jelas nya.

Karena setahu saya, semua biaya kebutuhan untuk melakukan penambangan dari mulai modal membuat ponton, ransum, upah pekerja, biaya BBM, biaya konpensasi ke panitia lingkungan dan resiko kecelakaan penambang ( K3) ditanggung penambang sendiri.

BACA JUGA :   Pembukaan Pelatihan Satpam Tingkat Dasar Gada Pratama Tahap XXX 2022 Jajaran Polda Sul-Sel

Sementara adanya keluhan dari pihak pemilik IUP bahwa telah terjadi penjarahan aset perusahaan, maka saya berharap pihak perusahaan dapat membantu menyampaikan informasi informasi kepada para penambang seperti berapa jumlah cadangan kandungan timahnya sn nya dan harganya.

Sepengetahuan saya, kegiatan penambangan rakyat selama ini terjadi dilakukan penambang dengan sistem acak- acakan, artinya sistem pengeborannya mencoba coba dan berpindah pindah

Untuk masalah tentang kawasan atau pemilik, mereka tidak faham kalaulah di kerjakan ternyata ada timahnya maka mereka kerjakan bergerombolan dan pengaman kegiatan agar lancar mereka melaui panitia lingkungan setempat, jelasnya.

Terkait permasalahan penambangan rakyat ini, saya masih berharap tim Satgas yang di bentuk Pj. Gubenur dapat segera menanganinya, karena teriakan dan tangisan penambang akibat jeratan pinjaman modal usaha pembuatan dan perbaikan mesin ponton dan pengangguran, menjadi beban menghadapi lebaran dan anak anak masuk sekolah, tambahnya. (Abdul Rais)

Shares

BACA JUGA

Sat Lantas Polres Bangka Barat, laksanakan Patroli malam dalam rangka menjaga Kamtibmas dan Kamseltibcar lantas

Ade Darmansyah