Poros Indonesia, Toboali – PP Masyarakat Toboali meminta kepada perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan BUMN, mengutamakan sosialisasi kepada masyarakat setempat yang terdampak langsung dengan aktivitas penambanga. Jika ditemukan perusahaan yang bekerja sama BUMN yang tidak mendahulukan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak langsung, maka perusahaan tersebut akan dicabut izinnya.
Sedangkan pantauan awak media di tiap lokasi penambang daerah Babel, jarang sekali yang melakukan sosialisasi atau mendapatkan izin oleh masyarakat terdampak langsung dengan aktivitas penambangan yang akan di lakukan.
Masyarakat Toboali mengatakan kepada awak media mengenai mitra PT Timah yang selalu ingin melakukan aktifitas penambang di wilayah tangkap masyarakat nelayan. Beberapa nelayan mengatakan, kalau masyarakat yang mendukung aktivitas penambang itu bukan masyarakat yang terdampak langsung oleh aktivitas penambangan yang akan di lakukan mitra PT Timah.
Masyarakat penambang sudah sering melakukan aksi demo baik skala kecil maupun skala besar, kata para nelayan yang merasakan kezoliman-kezoliman yang dilakukan oleh mitra PT Timah, ucap para nelayan yang melakukan aksi demo damai tanggal 25/05/2023.
Masyarakat Toboali meminta kepada PJ gubernur Babel, Bupati Basel, DPR RI, DPRD beserta PT Timah, agar mencabut izin CV mitranya yang ingin melakukan aktivitas penambangan di wilayah tangkap para nelayan, yang akan dilakukan pengusaha inisial (BY) yang mana menurut para nelayan yang terdampak langsung oleh aktivitas PIP yang akan beroperasi di wilayah tangkap para nelayan Toboali.
Beberapa masyarakat yang menolak aktivitas penambangan yang akan di lakukan mitra PT Timah (BY) meminta agar PIP yang akan melakukan aktivitas agar lekas memindahkan PIP mereka dari wilayah tangkap para nelayan, kata beberapa tokoh nelayan Toboali.
Masyarakat Toboali berulang-ulang menegaskan ke awak media kalau mereka tak henti-hentinya meminta ke bapak Bupati Basel dan Bapak PJ Gubernur Babel juga ke APH yang mengamankan aksi demo damai para nelayan Toboali, agar mendengarkan keluhan mereka. Bukan cuman penambang yang mau bebas bekerja, kami juga para nelayan juga tidak mau diganggu mencari nafkah untuk anak istri kami, ucap Nelayan yang sedang melakukan aksi demo damai.
Beberapa tokoh nelayan mengatakan kalau suara kami tidak didengarkan maka kami akan ke Jakarta menemui bapak Presiden yang terhormat, Mentri Kelautan dan ke Menteri yang lainnya yang mau mendengarkan suara kami, ucap beberapa tokoh nelayan Toboali.
Masyarakat pesisir Toboali yang terdampak langsung mengatakan sudah banyak pengusaha yang mau melakukan penambangan di wilayah tangkap kami. 4 RT 2 dusun, termasuk Herkules kami tolak keras kata para nelayan Toboali dengan suara keras. Para nelayan Toboali mengatakan, kami barulah merasakan melaut damai ini datang lagi mitra PT Timah yang bernama (BY) yang ingin melaksanakan aktivitas penambang di wilayah tangkap para nelayan. Sedangkan yang menandatangani sosialisasi izin mereka itu bukan masyarakat nelayan yang terdampak langsung, namun itu masyarakat daratan yang tidak terdampak, jelas nya.
Tokoh nelayan meminta ke bapak Presiden Joko Widodo, PJ gubernur Babel Suganda, Bupati Basel, Kepada Kapolda Iyan Sultra, Kapolres Basel.DPR RI/DPRD.agar mendengarkan suara mereka, ucap masyarakat nelayan yang sedang melakukan aksi demo damai. (Abdul Rais)